Pengguna internet di Indonesia dikatakan menghabiskan waktu hingga 11 jam untuk online dari rumah. Selama online, mereka gemar mencari hiburan ringan.
Demikian
dua hal yang bisa disimpulkan dari survei tahunan yang digelar bersama
Yahoo dan lembaga riset TNS untuk pengguna di Indonesia.
Technical
Advisor TNS Indonesia, Hansal Savla, menjelaskan bahwa masyarakat
mengonsumsi media internet karena lebih menginginkan konten hiburan.
"Ini
bukan karena media lain yang tidak memberikan konten menarik. Tapi
pengguna internet cenderung mencari konten yang disajikan dengan format
menghibur," kata Savla di acara Evolving Digital Landscape Indonesia, di
kantor Yahoo Indonesia, Sentral Senayan, Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Hasil
survei itu menunjukkan, masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan
waktu untuk terhubung ke internet di rumah. Frekuensinya mencapai
rata-rata 11 jam per minggu.
Menyusul kemudian, terhubung lewat ponsel (10 jam per minggu), di tempat kerja (10 jam per minggu), dan dengan laptop di area hotspot (8 jam per minggu).
Dari
sisi konten, pertumbuhan tertinggi konten yang dicari oleh masyarakat
Indonesia adalah hiburan dan selebriti (meningkat 40 persen) serta
mengunggah dan mengunduh data musik (naik 39 persen).
Untuk
pencarian konten di internet, masyarakat Indonesia sudah mulai sadar dan
mulai ada peningkatan dari sekitar 70 persen di tahun lalu menjadi 75
persen di tahun ini.
Media internet sudah mulai mengalahkan
dominasi media seperti koran, radio, sinema, ataupun majalah. "Di
internet itu banyak sumbernya. Orang akan lebih senang diberikan konten
yang menghibur dan consumer created seperti YouTube sehingga harus diberikan konten yang variatif," tambahnya.
Jika
diperinci lagi, maka masyarakat Indonesia yang senang berinternet akan
mencari foto (76 persen), berita (59 persen), musik atau audio klip (43
persen), dan video (33 persen).
Sementara itu, perangkat yang digunakan adalah dari jenis feature phone (86 persen), smartphone (20 persen), dan tablet (7 persen).
"Media
internet dan televisi cenderung berbeda. Jika di televisi,
komunikasinya hanya satu arah, sementara di internet bisa dua arah. Di
internet, orang bisa mencari apa yang mereka sukai. Sementara itu di
televisi perlu ada jadwal khusus untuk mencari tontonan yang disuka,"
tambah Associate Client Advisor TNS, Jhoni Tuerah.
Yahoo! Net
Index Study ini merupakan studi tahunan yang dilakukan antara Yahoo dan
TNS, salah satu grup riset pasar terkemuka dunia. Studi ini menggunakan multistage probability sampling dengan 3.365 responden dari survei media umum dan 1.762 responden dari survei internet media.
Survei
dilakukan pada masyarakat dari kota-kota besar (termasuk Jakarta,
Bodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar,
Yogyakarta, dan Denpasar). Studi dilakukan sejak Desember 2011 hingga
Januari 2012 pada orang berusia 15-50 tahun.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar