MALANG, KOMPAS.com - Kota Malang, Jawa Timur,
tercatat sebagai kota dengan pengidap HIV/AIDS tertinggi kedua di Jawa
Timur setelah Surabaya. Berdasarkan catatan Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, pada 2012 penderita
HIV/AIDS di Kota Malang diketahui ada 385 orang. Untuk tingkat Nasional,
Kota Malang tercatat berada pada urutan kesepuluh.
Menyikap
masalah ini, Dinkes Kota Malang menggelar rapat koordinasi daerah dan
sosialisasi kepada masyarakat, di Hotel Trio Indah, Kota Malang, Selasa
(19/6/2012), tentang penanggulangan HIV/AIDS.
"Penderita HIV/AIDS
sebenarnya bukan orang yang harus dikucilkan dari pergaulan. Mereka
mempunyai hak yang sama dalam kehidupan sehari-hari. HIV/AIDS itu tidak
menular atau ditularkan melalui hubungan sosial, seperti halnya berjabat
tangan. Tapi melalui jarum suntik serta hubungan seksual," jelas
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Dinas Kesehatan Kota
Malang, dr. Nusrindati, di Kota Malang, Selasa.
Ia menjelaskan,
jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang sejak tahun 1997 hingga Maret
2012 mencapai 2.134 orang. Sebanyak 40 persen penderita tertular
melalui jarum suntik.
Dari catatan itu, 16 persen penderita HIV/AIDS
adalah ibu rumah tangga. "Sisanya penderita bervariasi," kata
Nusrindati.
Ia mengungkapkan, penularan virus HIV oleh jarum
suntik dari tahun ke tahun tercatat menurun. Sementara, jumlah penderita
dari kalangan ibu rumah tangga setiap tahun tercatat naik sekitar dua
persen.
"Tim medis sangat kesulitan mendeteksi secara detail
korban penderita HIV/AIDS karena para penderita banyak yang
menutup-nutupi kenyataan dirinya," katamya.
0 komentar:
Posting Komentar